A little detour before the most awaited movie, The Dark Knight Rises

Pada tanggal 20 July 2012 bulan depan, film yang paling saya tunggu di tahun 2012 akan muncul, The Dark Knight Rises. Yang membuat film ini menarik adalah, selain ini adalah ending dari trilogy Batman, tetapi juga karena disutradarai oleh Christopher Nolan. Film-film Nolan selalu membekas dalam ingatan saya, The Dark Knight (2008), Memento (2000), The Prestige (2006), Inception (2010), dan setelah 2 tahun akhirnya saya akan menyaksikan karya lainnya lagi.

Sambil menunggu tayangnya The Dark Knight Rises, saya mencoba “bernostalgia” dengan film-film Batman jadul dulu. Saya beri tanda kutip karena dari keempat film itu hanya satu yang pernah saya tonton sebelumnya (Batman Return). Berikut ini reviewnya:

Batman (1989)

Rating: 7.6/10 from 150,961 users
Director: Tim Burton
Writers:  Bob Kane, Sam Hamm
Stars: Michael Keaton, Jack Nicholson, Kim Basinger
Genres: Crime, Fantasy, Thriller

The Dark Knight of Gotham City begins his war on crime with his first major enemy being the clownishly homicidal Joker.

Film Batman yang pertama ini menampilkan Joker sebagai tokoh villainnya. Di film ini asal muasal wajah seram Joker diceritakan. Jack Napier, tangan kanan dari Boss Grissom, kriminal besar di Gotham secara tidak sengaja jatuh dalam cairan kimia saat bertemu dengan Batman. Membuat wajahnya rusak sehingga harus dioperasi plastik, namun syaraf-syarafnya yang rusak menyebabkan ekspresinya selalu tersenyum. Jack Napier lalu menggunakan alias Joker menjadi kriminal baru menggantikan Boss Grissom dan menebar terror di Gotham.

Di lain pihak, Gotham yang hanya dilindungi oleh komisaris polisi Jim Gordon dan jaksa Harvey Dent harus kebingungan dengan munculnya sosok Batman. Apakah Batman itu teman atau lawan. Pada akhirnya setelah mengalahkan Joker, Batman menawarkan diri menjadi pelindung Gotham dengan memberikan Bat Signal kepada kepolisian.

Kemunculan Joker dan Harvey Dent membuat saya membandingkan dengan The Dark Knight. Di film ini Harvey Dent sampai akhir cerita tetap menjadi baik, sedangkan di The Dark Knight Harvey Dent berubah menjadi Harvey Two Face. Karena itu fokus villainnya ada pada Joker.

Joker pada kedua film tersebut diperankan dengan sangat baik oleh Jack Nicholson dan Heath Ledger. Joker versi Heath Ledger memberi kesan psikopat karena script Jokernya (dan Heath Ledger sukses memerankannya) sedangkan Joker versi Jack Nicholson memberi kesan psikopat karena tokoh Jack Nicholsonnya.

Kedua sutradara adalah sutradara yang besar. Keduanya sama-sama memberi tema suram pada film ini. Tim Burton dengan kostum-kostum uniknya, dan Christopher Nolan dengan alur cerita yang mengejutkan. Kedua film layak diacungi jempol.

Batman Returns (1992)

Rating: 6.9/10 from 114,066 users
Director: Tim Burton
Writers:  Bob Kane, Daniel Waters
Stars: Michael Keaton, Danny Devito, Michelle Pfeiffer
Genres: Action, Crime, Fantasy, Thriller

When a corrupt businessman and the grotesque Penguin plot to take control of Gotham City, only Batman can stop them, while the Catwoman has her own agenda.

Pada film kedua ini Batman masih diperankan oleh Michael Keaton bersama sutradara Tim Burton. Film ini menampilkan Penguin sebagain villainnya. Selain Penguin, di film ini juga muncul Catwoman yang entah baik atau jahat.

Asal usul Penguin dan Catwoman dijelaskan di film ini. Penguin lahir di keluarga yang kaya, namun karena ada kelainan fisik dia harus dibuang ke saluran pembuangan limbah oleh kedua orangtuanya. Bayi Penguin dapat bertahan hidup sampai dewasa lalu merencanakan balas dendam kepada Gotham. Selina Kyle adalah sekretaris suatu perusahaan besar yang tidak sengaja mengetahui kejahatan yang dilakukan perusahaannya. Selina tertangkap basah lalu didorong dari gedung tinggi oleh bosnya. Mayat Selina dikerubungi oleh kucing-kucing sehingga Selina hidup kembali. Selina kembali ke rumahnya lalu membuat kostum Catwoman dan berencana membalas dendam kepada bosnya.

Saya kurang suka film ini karena saya merasa peran Penguin sebagai villain kurang menantang jika dibanding Joker di film sebelumnya. Terlalu mudah dikalahkan.

Batman Forever (1995)

Rating: 5.4/10 from 106,999 users
Director: Joel Schumacher
Writers: Bob Kane, Lee Batchler
Stars: Val Kilmer, Tommy Lee Jones, Jim Carrey
Genres: Action, Crime, Fantasy, Romance, Thriller

Batman must battle Two-Face and The Riddler with help of an amourous psychologist and a young circus acrobat who becomes his sidekick, Robin.

Film ketiga Batman ini tidak lagi disutradarai oleh Tim Burton, selain itu pemeran Bruce Wayne juga digantikan oleh Val Kilmer. Film ini menampilkan villain Harvey Two Face dan Riddler dan debut Robin sebagai side-kick Batman. Harvey Dent yang pada film pertama diperankan oleh Billy De Williams sekarang digantikan oleh Tommy Lee Jones.

Film langsung dimulai dengan perseteruan Batman vs Two Face. Setelah itu scene berpindah ke perusahaan Bruce Wayne dimana Dr. Edward Nygma dipecat karena melakukan eksperimen yang berbahaya. Diam-diam Edward tetap melanjutkan eksperimennya yang akhirnya merubah dia menjadi Riddler karena dia menyukai teka-teki.

Saat Bruce Wayne sedang menonton sirkus, Two Face kembali menyerang. Serangan ini menyebabkan keluarga pemain sirkus tersebut mati semua kecuali 1 orang, Dick Grayson. Bruce yang merasa iba lalu mengajak Dick untuk tinggal di rumahnya. Dick secara tidak sengaja menemukan ruang rahasia Batman, sehingga identitas asli Batman ketahuan. Dick yang tadinya tidak betah dengan Bruce memilih terus tinggal dan ingin membantu Batman untuk membalas dendam kepada Two Face. Bruce yang tidak setuju dengan ide balas dendam tidak mengijinkannya.

Di sisi lain, Riddler mengajak Two Face berkerja sama untuk mengalahkan Batman. Dengan alat milik Riddler yang dapat membaca pikiran orang, rahasia Bruce Wayne akhirnya ketahuan oleh Riddler. Riddler lalu menculik Dr. Chase Meridian, kekasih Bruce untuk memancingnya. Kombinasi Riddler-Two Face membuat Bruce akhirnya membutuhkan bantuan dari Dick sebagai Robin.

Banyak orang yang tidak menyukai film Batman ketiga ini. Selain tema suram di dua film sebelumnya tidak ada lagi, juga karena 2 villain dan munculnya Robin dianggap berlebihan. Mungkin scriptnya saja yang kurang bagus, buktinya The Dark Knight sukses memunculkan 2 villain (Joker & Two Face). Saya sendiri paling menyukai film ketiga ini dari keempat film Batman jadul. Penjelasan asal usul Riddler dan Robin yang menarik dan wajar. Jim Carrey yang sukses menghidupkan tokoh Riddler. Kalo ada yang saya tidak suka mungkin pemeran Bruce Wayne. Dari keempat pemeran Bruce Wayne, Val Kilmer yang paling tidak cocok menurut saya.

Batman & Robin (1997)

Rating: 3.6/10 from 109,515 users
Director: Joel Schumacher
Writers: Bob Kane, Akiva Goldsman
Stars: Arnold Schwarzenegger, George Clooney, Chris O’Donnell

Batman & Robin try to keep their relationship together even as they must stop Mr. Freeze and Poison Ivy from freezing Gotham City.

Tidak jera dengan kritikan pada film sebelumnya, sutradara Joel Schumacer kembali membawa banyak karakter di film ini. Sebagai villain ada Mr. Freeze dan Poison Ivy, lalu selain Batman dan Robin, muncul pula Batgirl sebagai debutnya.

Hmm, rating yang rendah membuat saya jadi malas mereview isi ceritanya. Jadi saya hanya akan mengomentari filmnya saja. Goerge Clooney adalah Bruce Wayne favorit saya. Memberi kesan seorang kaya raya yang jauh dari kesan Batman yang misterius. Konflik internal antara Batman dan Robin menjadi bumbu menarik di film ini. Yang mengganggu dari film ini adalah terlalu banyak punch line yang dipaksakan, maksudnya melucu, tapi malah jadi garing. Selain itu munculnya Bat Girl menurut saya agak dipaksakan dan tidak perlu, lebih baik kalau 2 vs 2 saja.

Sumber: http://www.imdb.com

This entry was posted in Movies.

Feel Free To Leave a Reply